Perubahan iklim mengancam punahnya hewan menyusui di laut. - 7 Jun 2009 | |
|
Perubahan iklim mengancam punahnya hewan menyusui di laut. Para peneliti di Universitas Aberdeen, Skotlandia, Inggris telah menemukan bahwa dengan naiknya suhu laut, sekitar 80% lingkungan ikan paus, dan lumba-lumba akan terpengaruh, memaksa sebagian besar dari mereka untuk mencari tempat tinggal baru. Hal ini, dengan serius menaikkan risiko kepunahan mereka, karena daerah yang memadai berkurang. Contohnya, tidak ada daerah luas lainnya yang bisa menampung kebutuhan ikan lumba-lumba moncong putih di perairan dangkal. Peneliti Colin MacLeod mengatakan, “Di masa lalu, kekhawatiran utama diberikan kepada sejumlah kecil spesies kutub yang sangat mungkin terpengaruh oleh berkurangnya es lautan. Tetapi studi baru ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak spesies lagi yang terancam.” Terima kasih banyak para ilmuwan di Universitas Aberdeen atas informasi mengkhawatirkan yang meramalkan pengungsi iklim lautan ini. Kami berdoa agar umat manusia segera mengindahkan seruan menuju Maha Guru Ching Hai: Kita harus melindungi hewan-hewan itu karena hal itu berarti melindungi Diri agung kita. Karena Diri agung kita adalah kasih, Diri sejati kita adalah sifat cinta kasih. Jika kita tidak melindungi hewan-hewan itu, itu berarti kita sedang merusak, menghancurkan, menguras, membahayakan Diri sejati kita, yang berupa kasih, dan mulia. Itulah hal yang sebenarnya. Melindungi yang lain berarti melindungi diri kita. Melindungi hewan berarti kita tumbuh dalam keagungan. Kita mengenali lagi Diri agung kita.
http://www.pressandjournal.co.uk/Article.aspx/1242703?UserKeydanUserKey= Membawa kembali kumbang besar ke Inggris. Sebagai bagian dari kerja sama antara Inggris Alami, Perserikatan Konservasi Bumblebee, Masyarakat Kerajaan bagi Perlindungan Burung-burung dan organisasi perlindungan lebah Hymettus, spesies kumbang besar berbulu pendek langka yang tak pernah terlihat sejak tahun 1988, dibawa dari Selandia Baru kembali ke asalnya di Inggris. Mereka mengatakan bahwa tindakan drastis diperlukan untuk membantu pulihnya lebah-lebah. Poul Christensen, ketua sementara organisasi lingkungan Inggris Alami mengatakan, “Kumbang besar memiliki peran penting dalam menjaga pasokan makanan. Kita tergantung pada kemampuan mereka menyerbuki tanaman dan kita harus berbuat sebisa mungkin untuk menyediakan lingkungan yang memadai dan melestarikan keragaman spesies lebah.” Terima kasih kami, Bpk. Christensen, Inggris Alami, Perkumpulan Konservasi Bumblebee, Masyarakat Kerajaan bagi Perlindungan Burung-burung dan Hymettus atas karya pengabdian Anda dalam menyelamatkan kumbang besar berbulu pendek itu. Kami mengharapkan mereka berkembang biak memberkahi pulihnya daerah pedesaan di seluruh Bumi. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/8076205.stm Konferensi di Meksiko menyoroti konsekuensi pemanasan global. Pada bulan Maret, negara bagian Maha Guru Ching Hai: Penggurunan adalah dampak lain dari perubahan iklim yang berkaitan dengan hewan ternak, lagi. Contohnya, di Meksiko, riset baru-baru ini menyatakan bahwa 47% dari negara Anda sudah dirugikan dengan penggurunan, dan telah menjadi gurun akibat kerusakan yang dilakukan oleh industri ternak, Anda tahu. Dan 50-70% lainnya di negara Meksiko juga menderita berbagai tingkat kekeringan. Penggembalaan ternak berlebihan yang memakan tempat hampir 1/3 tanah di seluruh permukaan Bumi adalah penyebab utama penggurunan dan kerusakan lainnya. Peternakan juga bertanggung jawab atas 50% lebih pengikisan tanah. Sekarang, kita harus hentikan penggembalaan ternak demi melindungi tanah dan kehidupan kita.
SUARA: Tuan Alonso Dominguez Ferraez, Koordinator Umum Pengembangan Sosial Lingkungan dan Kantor Lingkungan menyampaikan penghargaannya untuk Maha Guru Ching Hai yang telah mengingatkan kita tentang tujuan mulia ini. Tuan Alonso Domínguez Ferráez – Koordinator Umum dari Kantor Lingkungan dan Kantor Pengembangan Sosial Lingkungan
SUARA: Terima kasih kami untuk pemerintah
|
![]() ![]() |
Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved. |