Ikan salmon raja menghilang - 12 Ag 2009 | |
|
Ikan salmon
raja menghilang Para ahli memperkirakan bahwa, jika mereka
bertahan hidup, sedikitnya 78.000 ikan ini akhirnya akan kembali ke
sungai-sungai Kami berduka mengetahui kehilangan tak semestinya
begitu banyak salmon raja rekan penghuni Bumi kita. Semoga makhluk air elok ini
sekali lagi berkembang seiring kita memilih pola makan vegan organik yang welas
asih, yang tidak hanya akan mengakhiri penangkapan ikan, tapi juga memulihkan
lingkungan. Berbicara atas nama kehidupan laut di planet ini,
Maha Guru Ching Hai menyampaikan akibat penangkapan ikan yang menghancurkan pada
konferensi video bulan Mei 2009 di Maha Guru
Ching Hai: Jalur yang kita tempuh sekarang secara harfiah adalah menghabiskan
ikan tertentu dari lautan, serta berton-ton ikan lainnya yang secara tidak
sengaja ikut tertangkap, tangkapan-sampingan yang hanya dibuang begitu saja. Jadi, jika ikan-ikan itu semua habis, kita akan
melihat bencana besar hilangnya spesies lautan lainnya juga. Lautan adalah keajaiban. Tapi, jika kita merusak ekosistemnya
melalui penangkapan ikan berlebihan, akan berarti bencana untuk kita. Jadi,
berbicara atas nama lingkungan, ikan untuk makanan bukanlah jawabannya sama
sekali. Tanpa produk hewani sama sekali; itulah cara terbaik. Kita harus menjadi vegan. Referensi : http://www.straitstimes.com/Breaking%2BNews/Tech%2Band%2BScience/Story/STIStory_411722.html
http://www.adfg.state.ak.us/pubs/notebook/fish/chinook.php
http://www.straitstimes.com/Breaking%2BNews/Tech%2Band%2BScience/Story/STIStory_411722.html
http://www.fakr.noaa.gov/sustainablefisheries/bycatch/salmon/deis1208.pdfw.adfg.state.ak.us/pubs/notebook/fish/chinook.php Negara-negara
kaya harus mengurangi emisi CO2 secara drastis Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) Yvo de Boer mengatakan, pakta
perubahan iklim yang akan diputuskan Desember ini di Kopenhagen hanya akan
berhasil jika negara-negara maju membuat komitmen kuat untuk meminimalkan emisi
CO2 pada tahun 2020. Wakil Khusus untuk Perundingan Perubahan Iklim dari
Kementerian Luar Negeri China, Yu Qingtai, menyerukan pengurangan 40 persen, sementara
para pemimpin tujuh negara pulau Pasifik yang rentan menetapkan 45 persen. Menyangkut pentingnya batas kenaikan dua derajat
Celsius demi menghindari efek bencana global, telah dikonfirmasikan bahwa langkah-langkah
penting diperlukan untuk memenuhi sasaran untuk tetap di bawah kenaikan dua
derajat Celsius, dan de Boer mengatakan, “Kita sungguh masih berada di luar
jalur.” Dia mendesak negara-negara untuk menunjukkan
kepemimpinan dalam mengurangi emisi. Kami menghargai upaya Anda, Sekretaris de
Boer, Duta Besar Yu Qingtai, PBB, dan semua ilmuwan dan pemimpin yang berupaya
meredakan pemanasan global. Mari kita semua memberi perhatian pada masa
genting ini dan bersatu dalam Referensi : http://www.oceanconserve.org/shared/reader/welcome.aspx?linkid=134306,
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5jtCYU
sUKiNa2ID54emRrO1Co6yQ, http://www.reuters.com/article/latestCrisis/idUSLA285715 BERITA
TAMBAHAN Green Electronics Council yang berbasis di AS membentuk
pendaftaran internasional yang menilai tingkat keberlanjutan komputer dan
monitor di 40 negara. http://www.france24.com/en/20090810-epeat-green-electronics-registry-goes-international-0 Pemerintah negara bagian Vidarbha di India
mendanai 90% biaya untuk membuat ruang belajar bertenaga surya di seluruh 1.700
desa, yang dirancang untuk membantu murid-murid di daerah terpencil ketika
aliran listrik utama terputus. Pertemuan perubahan iklim internasional dimulai
di Bonn, Jerman, sebagai bagian dari perundingan yang mengarah ke pertemuan
puncak Desember 2009 http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5iJPiXhoRpnK0lgv6A
4C9OI91eVQD9A02JF00 |
![]() ![]() |
Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved. |